Siaran Pers-Konsorsium Jurnalisme Aman Meminta Pemerintah Melakukan Pengusutan Secara Tuntas Intimidasi yang Dialami Jurnalis Papua, Victor Mambor

Jakarta, 25 Januari 2023 – Konsorsium Jurnalisme Aman memberikan reaksi atas peristiwa ledakan di samping kediaman jurnalis Papua, Victor Mambor di Kota Jayapura, Papua. Sebuah bom rakitan meledak di pinggiran jalan yang berjarak hanya sekitar 3 meter dari dinding rumahnya di Kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Insiden ini terjadi pada Senin 23 Januari 2023 sekitar pukul 01.00 WITA.

“Konsorsium Jurnalisme Aman yang terdiri dari Yayasan Tifa, Human Rights Working Group (HRWG) dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) mengecam aksi intimidasi kepada jurnalis Victor Mambor. Ini jelas intimidasi kedua kepada dia selama 2 tahun terakhir terkait tugasnya sebagai jurnalis yang kritis terhadap persoalan HAM di Papua,” kata Zico Mulia, Program  Officer untuk Hak Asasi Manusia, Yayasan Tifa pada Selasa, 24 Januari 2023.

Dalam catatan Laporan Asesmen hasil Pertemuan Regional Multi Pemangku Kepentingan Mediayang dilakukan oleh Yayasan Tifa pada 2022 lalu menyebutkan, wilayah Timur Indonesia, terutama Papua cukup banyak dilaporkan kasus kekerasan fisik dan intimidasi terhadap jurnalis di Papua dan Papua Barat serta minimnya akses wartawan asing. Terdapat setidaknya 114 kasus kekerasan terhadap jurnalis di Papua sepanjang 2000 hingga 2021.

Hal ini senada dengan Laporan Situasi Keamanan Jurnalis Indonesia 2022. Aliansi Jurnalis Independen  (AJI) Indonesia mencatat kasus serangan ke jurnalis di Papua  dan Papua Barat sepanjang 2022 sebanyak empat kasus dengan  7 jurnalis sebagai korban. Kasus-kasus tersebut meliputi penyensoran (1 kasus), pelaporan pemidanaan ( 1 kasus), kekerasan seksual (1 kasus), dan kekerasan fisik (1 kasus). Jumlah  ini naik dibandingkan tahun 2021 dengan 3 kasus dan 3 korban.

Intimidasi ledakan kali ini adalah kali kedua aksi teror yang dialami oleh Victor Mambor.  Kasus pertama terjadi pada tanggal 21 April tahun 2021. Mobil Isuzu D-Max (Double Cabin) milik peraih Udin Award 2022 yang diparkir di tepi jalan di samping rumahnya dirusak orang tak dikenal.

Oleh sebab itu, Konsorsium Jurnalisme Aman mendesak aparat keamanan untuk segera menyelidiki kasus ini secara transparan hingga tuntas .“Aparat keamanan harus sungguh-sungguh mengusut tuntas kasus ini. Kebebasan pers adalah jantung demokrasi, sehingga serangan terhadap jurnalis adalah serangan terhadap demokrasi. Serius atau tidaknya aparat penegak hukum dalam mengusut kasus ini akan menggambarkan serius atau tidaknya  komitmen penyelenggara negara terhadap demokrasi. Polisi wajib tangkap dan usut pelaku secara transparan,” ujar Daniel Awigra, Direktur Eksekutif Human Rights Working Group (HRWG).

Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), Eni Mulia, yang meminta pemerintah untuk mengusut kasus ini demi keamanan kerja jurnalis.

“Tiada demokrasi tanpa jurnalisme. Jurnalisme yang baik hanya bisa terwujud jika jurnalis bisa bebas dan aman menjalankan profesinya. Oleh karena itu semua pihak harus melindungi jurnalis dari segala bentuk ancaman dan kekerasan,” kata Eni.

 

Jakarta, 25 Januari 2023.

 

Tentang Konsorsium Jurnalisme Aman

Jurnalisme Aman, sebuah program yang digagas oleh tiga lembaga nirlaba: Yayasan Tifa, Human Rights Watch Group (HRWG), dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Tujuan program ini mempromosikan keselamatan jurnalis di Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang aman dan memungkinkan bagi jurnalis untuk  menyebarluaskan kebebasan pers dan memastikan media yang independen. Konsorsium ketiga lembaga ini melihat masalah besar yang membuat pers dan jurnalis semakin terkekang, yakni belum adanya mekanisme sistematis mengenai upaya perlindungan terhadap kerja jurnalis dan jurnalis warga.

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang Jurnalime Aman:

Arie Mega

Project Officer Jurnalisme Aman

ariemega@tifafoundation.id