Kita Punya Tanggung Jawab untuk Menyebarkan Kebenaran

Semenjak pandemi Covid-19, Irma Niar Napitupulu (48 tahun) membuka usaha jahit di rumahnya yang terletak di Batu Ampar, Jakarta Timur. Keterampilan menjahit Irma dapat secara gratis dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (UPT PTKS) Jakarta Timur pada awal 2020. Untuk menambah penghasilan keluarga, Irma juga menjadi reseller baju perempuan yang dijual secara online.

Setiap hari ia harus bergelut dengan banyaknya jahitan yang menunggu diselesaikan. Ia juga mengurus rumah tangga dan anak semata wayangnya yang beranjak remaja. Di tengah berbagai kesibukan, perempuan lulusan SMA 51 Jakarta Timur ini tetap menyempatkan diri untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk dengan Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI).

Pertemuan Irma dengan SPRI terjadi pada pertengahan 2019. Awalnya ia diajak oleh teman dan tidak punya ekspektasi apa-apa. Aktivitas pertamanya di SPRI adalah mengikuti pelatihan untuk menjadi auditor kampung. Meskipun sering merasa kepayahan karena padatnya aktivitas, ia tetap bertahan karena percaya dengan apa yang diperjuangkan SPRI.

“Dari dulu saya senang menolong orang miskin, dulu sering kasih sumbangan, tapi kan sekarang levelnya lebih tinggi karena bisa advokasi ke pemerintah soal nasib orang miskin…” jelasnya. Ia juga senang karena SPRI banyak membimbing dan mengarahkan apa yang ia perjuangkan.

Sejak Januari 2022, Irma mulai terlibat dalam pendampingan jurnalis warga yang dilakukan SPRI. Sejak ikut pendampingan, Irma mulai aktif menulis, ia biasa menulis mengenai warga yang tidak mendapatkan bantuan dan kegiatan-kegiatan SPRI. Sebagai jurnalis warga, ia baru mengenal isu hoaks setelah mengikuti Pelatihan Antihoaks yang dilaksanakan SPRI pada 10 April 2022.

Setelah memahami bahaya hoaks, Irma mulai rajin melakukan verifikasi terhadap informasi yang didapat dari media sosial dan WhatsApp Group. Biasanya ia mengecek kebenaran informasi di website cek fakta miliki Kompas.com dan Detik.com. Selain itu ia juga bergabung dalam grup Facebook Forum Diskusi Anti Fitnah Hasut dan Hoaks yang dikelola oleh Mafindo, serta  melalui chatbot Kalimasada yang dikelola Mafindo dan bekerja sama dengan WhatsApp.

Hasil dari verifikasi informasi yang ia lakukan biasanya ia sebarkan ke grup WhatsApp Penggerak SPRI dan media sosial pribadinya. Ia merasa memberitahu orang bahwa suatu informasi itu salah adalah hal yang penting. Ia juga aktif membuat banyak konten kampanye antihoaks di aplikasi Snack Video, dengan akun Irma Minar804.

Hoaks menurut saya sangat mengganggu masyarakat, kan kasian kalo orang-orang terus dibohongi. Sebagai orang yang tahu bahaya hoaks, kita punya tanggung jawab untuk menyebarkan kebenaran seluas mungkin di masyarakat,"

Irma Niar Napitulu, Jurnalis Warga PPMN

Hingga saat ini, Irma terus aktif untuk menulis dan merespon informasi hoaks yang beredar di masyarakat. Terbaru, ia menulis mengenai hoaks cara mengenai bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 2 di tahun 2022. Tulisan ini ia buat untuk merespon banyaknya masyarakat yang tertipu informasi yang beredar di berbagai grup WhatsApp serta menginformasikan tentang cara mengecek status bantuan melalui situs resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id.